Kamis, 21 Agustus 2008

Indonesia Jaman Penjajahan

Pada saat itu di benua Eropa terjadi sebuah revolusi industri, bagi sebagian Negara itu merupakan kabar baik karena revolusi itu merupakan titik balik untuk menuju ke jaman modern seperti sekarang ini, tapi bagi Negara kita dan beberapa Negara lainnya itu merupakan awal kehancuran. Bangsa-bangsa di Eropa melakukan invansi ke Negara lain di benua Asia, Afrika & Amerika, dan bangsa Indonesia sendiri dijajah oleh Belanda.
Belanda menjajah negeri ini selama lebih kurang 350 tahun waktu yang sangat lama. Bangsa Belanda tidak hanya menguras kekayaan alam yang dimiliki oleh Negara kita, tapi yang lebih bahaya lagi adalah mereka juga merusak tatanan hidup dan moral bangsa ini. Untuk melebarkan daerah jajahannya di Indonesia (yang waktu itu masih terdiri dari beberapa kerajaan) bangsa Belanda menggunakan politik Adu domba dan itu berhasil, mereka juga memberikan kekuasaan, gelimang harta dan kemewahan bagi rakyat kita yang mau membantu serta berpihak kepadanya dan akan menindas atau menyengsarakan bagi mereka yang menolak dan menentang misi-misinya.
Kejadian diatas berlangsung begitu lama 350 tahun atau kurang lebih 7 (tujuh) generasi, tatanan hidup dan moral kita benar-benar dirusak oleh kaum penjajah. Hal pertama memberikan contoh persaingan yang tidak sehat, memberikan informasi dan fakta yang salah kepada pesaing agar mereka saling menyerang dan menghancurkan dengan begitu kita akan mudah menjadi pemenangnya. Hal kedua mengajari untuk tidak peduli kepada orang disekitarnya, bahwa kekuasaan dipakai untuk mencari harta dan kemewahan demi kebahagiaan hidup. Kita tidak peduli kepada mereka yang hidup menderita dan sengsara yang mungkin disebabkan oleh ulah kita yang mencari harta dan kemewahan dengan menggunakan kekuasaannya. Karena bangsa Belanda begitu lama menjajah bangsa Indonesia maka kedua hal tersebut tertanam kuat dalam bangsa ini.
Dan sekarang marilah kita mulai menghilangkan sifat itu, bersaing dengan sehat, mencari kesejahteraan dengan mengangkat yang lainnya dan bukan menginjaknya.

Tidak ada komentar: